• home
Home » » Professor Wanita Termuda Di Dunia

Professor Wanita Termuda Di Dunia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidOeoeCpYko6yW1H_5a3frEXiQAorhuzACmtkH5hb-VkKx7ozChqnzkQc4A7AfL5QDECt8HplD78aHAKLqmrx0N3YlszIjSR_s2FH5WdF7KAbQ8JEC6O_BFhxdQP-mA7dMNbczoI_EVl0/s1600/alia+sabur+-+Professor+Termuda+Dunia.jpgMotivation - Seorang professor identik dengan usia yang sudah terbilang cukup tua, dan kebanyakan adalah seorang laki - laki. Namun berbeda dengan wanita yang satu ini, dia sudah mendapatkan gelar professor di usianya yang masih terbilang muda.

Di usia 19 tahun kurang 3 hari, Alia Sabur sudah menjadi profesor termuda dalam sejarah. Guiness Book of Record pun menobatkan dirinya sebagai guru besar atau professor termuda dalam sejarah. Rekor sebelumnya di pegang oleh Colin Maclaurin, mahasiswa Issac Newton. Alia Sabur Lahir pada 22 Februari 1989 di New York USA, Alia menjalani masa studinya dengan waktu amat singkat.

Dari kelas IV SD, gadis ini langsung melompat ke universitas, dan lulus BA dengan predikat sum cum laude dari Universitas Stony Brook di New York ketika usianya baru 14 tahun. Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel.

Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah.

Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717. Masa depan cemerlang terbentang luas di hadapan remaja Northport, New York itu. Tapi dia memilih mengajar.

"Saya sangat senang mengajar. Karena di bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan," katanya Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis.

Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do.

Menurut peraih sabuk hitam tae kwon do ini menjadi dosen merupakan bidang yang berbeda dari bidang lainnya. Dengan mengajar seseorang tidak hanya menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Tapi, ia juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan.

We Hope You Can Satisfied

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.