• home
Home » » Meleleh Saat Terkena Sinar Matahari

Meleleh Saat Terkena Sinar Matahari

Motivation - Sungguh kejadian yang sangat aneh, wajah dan kulit orang - orang ini meleleh saat terkena sinar matahari. Bagaimana bisakah matahari itu dapat membuat kulitnya menjadi meleleh? Apa yang dialami oleh orang - orang ini, mungkin anda akan segera tahu setelah membaca yang berikut ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJOZ7WJBK7PUgFflGCmudbvvwSLOvgogZPcNWg1RghwfUbNuUSUv7CoEFWWjyYtXcjTcRsecn80r9nqnW6mWe57jfD_xBPK3zFAUOvDuQK3FpgkBuZ1ymXiFzArlmww4aEJM6z8acq2Cs/s1600/orang+yang+meleleh+saat+terkena+matahari.jpg

Sebuah kota di Brasil, kota tersebut secara resmi bernama Araras dan dihuni oleh hanya sekitar 800 orang saja. Tapi sayangnya justru seluruh penduduk tersebut menderita penyakit aneh dan ini lebih terlihat seperti kutukan. Mereka meleleh seperti lilin yang terkena panas sinar matahari. Menurut istilah medis, penyakit itu dikenal bernama nama xeroderma pigmentosum alias XP.

Penyakit ini, secara ilmiah di terjemahkan sebagai bentuk dari rusaknya kemampuan tubuh seseorang untuk memperbaiki diri atas berbagai kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari, terutama oleh paparan sinar ultraviolet.

Dengan kehilangan kemampuan untuk memperbaiki diri ini, para penderita pun menjadi sangat sensitif terhadap paparan sinar ultraviolet. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, para peneliti mengatakan bahwa mereka juga sangat rentan terserang penyakit kanker kulit dan berbagai kerusakan kulit permanen.

Tentu saja kondisi itu sangat merugikan para penderitanya, karena selama ini penduduk kota Araras sendiri sangat tergantung pada pekerjaan yang mengharuskan mereka beraktivitas di luar ruangan. Kebanyakan mereka atau bahkan hampir semuanya penduduk di sana hidup sebagai petani, dan berarti setiap hari mereka harus terpapar sinar matahari secara langsung.

Djalma Antonio Jardim, yang merupakan salah satu penduduk Araras mengatakan bahwa dirinya dan hampir seluruh penduduk disana akan bekerja di bawah sinar matahari. Penduduk disana selalu menanam di pagi sampai sore hari, merawat sapi dan ternak lainnya. Tapi sayang karena kondisinya tidak memungkinkan, akhirnya Djalma untuk sekarang ini tidak bisa lagi menjadi petani.

Menurut keterangannya, pria 38 tahun tersebut sudah mengalami gejala xeroderma pigmentosum sejak usianya masih 9 tahun. Ketika itu bintik-bintik kecil mulai muncul di wajahnya dan lama kelamaan, setiap dirinya terkena sinar matahari secara langsung, wajahnya akan menjadi memerah seperti terbakar sampai lama kelamaan menjadi rusak.

Sampai saat ini, Djalma sedikitnya telah menjalani lebih dari 50 kali operasi pengangkatan tumor kulit di sekitar bibir, area hidung, area pipi dan bahkan matanya kini telah rusak. Sekarang dia pun hanya bisa mengenakan topi jerami yang sangat lebar untuk melindungi wajahnya dari terpaan sinar matahari.

Penderita xeroderma pigmentosum bukan hanya berisiko terkena kanker kulit saja. Berdasarkan data yang di peroleh dari National Cancer Institute yang berbasis di AS, mengatakan bahwa satu dari lima pasien xeroderma pigmentosum ini juga akan mengalami tuli, gangguan kejang otot serta gangguan perkembangan tubuh yang sangat buruk.

xeroderma pigmentosum ini sendiri berkembang secara genetik, dan hal inilah yang menjadi penyebab orang di Araras yang mengalami penyakit ini. Kalau salah satu penduduk yang membawa penyakit itu menikah dengan penduduk lain yang juga mengidap xeroderma pigmentosum, maka kemungkinan besar keturunan mereka juga akan menderita penyakit yang sama.

We Hope You Can Satisfied

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.